Ku bilang apa, semuanya cuma - cuma. Pasti aku akan dianggap seperti orang bodoh yang paling buruk dan lemah. Setelah bercerita panjang lebar yang ujungnya hanya di anggap beban. Ternyata aku yang terlalu berekspetasi tinggi terhadap semuanya. Aku ingin kamu begini, ingin begitu tapi mana mungkin karena aku yg harus begini dan begitu. Yang aku rasakan sekarang, kamu sedikit berubah dari awal yg kukira begitu ternyata aku memang keliru.
Memang ada beberapa hal yang sebenarnya cukup kamu yang menyimpannya tanpa harus bercerita pada orang lain. Karena, semua hanya cuma - cuma. Jadi, lebih baik diam dan menyimpannya sendiri.
Sambil terus bertanya pada diri sendiri "apa aku salah orang lagi?". Sampai saat ini aku merasa masih seperti dulu yg selalu egois dalam menanggapi satu hal paling ku benci. Aku benci akan adanya sesorang yg lebih dulu kau kenal dan ia kau jadikan alasan bahwa ia hanyalah sebagian dari keluargamu. Kau tau aku pernah merasakan di posisi seperti ini. Saat semuanya terguncang di situlah celah baginya bila kau tak bisa lagi bersamaku pasti kau akan memihak kembali kepadanya. Jadi, aku selalu berpikir sebenarnya akulah perusak hubungan keluarga kalian atau memang aku hanyalah pelampiasanmu?
Alhandulillah baik :)
BalasHapus