Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Cerpen : "Tragedi masa kecil"

   Ok!.. Cerpen ini sih sebenernya mau nyeritain kehidupan gue yang hampir mati di jadikan tumbal oleh tetangga gue. Entah kalian yang baca mau percaya atau tidak yang jelas ini fakta tentang kehidupan gue yang kelam. Jadi, gini ceritanya..        Siang itu sungguh sangat panas. Terik matahari benar - benar membuat aku malas untuk bermain keluar rumah tapi, karena temanku mengajakku bermain. Jadi, aku mengangguk setuju. Kami bermain di depan rumah di bawah rindangnya pohon mangga. Kami biasa bermain membuat rumah - rumahan dari tanah. Terkadang aku bertugas menggali tanah dan temanku membuat beberapa bidang entah itu kotak maupun persegi panjang. Saat sedang asik menggali tanah, aku melihat benda bundar kecil berwarna perak. Ku ambil benda tersebut, ku bersihkan tanah - tanah yang menempel dan diperhatikan benda itu ternyata uang koin. Aku senang sekali menemukan uang itu meski jumlahnya kecil. Mungkin hanya cukup untuk membeli permen.    ...

Creepy Pasta : "Hidupkan Kran Air"

                   Hidupkan kran air     Pagi itu rumahku memang sedang sepi karena semua orang rumah pergi ke rumah oma. Aku di tinggalkan sendirian, katanya sih untuk menjaga rumah dari orang tak di kenal, kegiatanku di rumah hanya menonton tv dan tak lama tertidur lalu terbangun lagi dan tidur lagi.    Sore harinya aku terjaga dari tidur dan rumah masih dalam keadaan sepi. Aku berjalan menuju bak mandi dan membasuh wajah dengan air dari wastafel lalu tak lupa membersihkan wajahku dengan sabun cuci muka. Tiba - tiba saja kran air dari wastafel mati, aku pun sangat panik  ketika sedang menggosok wajahku yang penuh dengan busa sabun. Tak lama terdengar suara "akan aku hidupkan lagi ya kran airnya".

Creepy Pasta : "Si Hembus"

                      Si hembus Bagaimana pun kamu menutup rapat pintu dan jendela rumahmu. Jika dia sudah ada di dalam rumahmu bagaimana.?

Creepy Pasta : "Bagaimana Bisa ?"

                   Bagaimana bisa?     Dari kejauhan seseorang dipinggir jalan melambaikan tangan kepadaku saat perjalan pulang. "Sepertinya ia meminta bantuan" pikirku. Tanpa berpikir panjang, ku hampiri dia dengan buru-buru. Sesampai di sana ku lihat ia tertunduk seperti mencari-cari sesuatu yang jatuh di bawah sana. Aku tak bertanya-tanya lagi apa yang sedang di carinya, spontan aku langsung ikut mencari dan menurut pikirku ia sedang mencari uang atau barang yang hilang. Beberapa lama mondar mandir tertunduk, rasanya cukup pegal leherku. Dan sudah ku lihat di setiap penjuru tak ada apa pun di bawah sana selain aspal. Akhirnya ku tanyakan kepadanya apa yang hilang. Ia langsung mengangkat kepalanya. "Astaga wajahnya!" seruku dalam hati. Sontak aku terdiam kaku melihat bagaimana bisa ia mencari sesuatu tanpa sepasang bola mata.

Creepy Pasta : "Window"

                          Window     Kemarin malam aku benar-benar sulit untuk tertidur. Sebab ketika malam saat aku melewati lorong. Terdapat banyak lukisan yang penuh dengan manusia - manusia cacat dan tampak tak normal. Paginya ketika kulewati lorong itu lagi. Yang ada hanya jendela - jendela yang mengisi lorong.

Creepy Pasta : "Tetangga Baru"

                 Tetangga baru     Pagi itu ku dengar suara ribut - ribut di halaman rumah. Sebenarnya mataku enggan untuk melihatnya karena penasaran jadi kupaksakan badan ini menghampiri jendela kamar dan kulihat dari celah tirai jendela kamarku ada ayah dan ibu sedang asik membantu memindahkan barang dari truk mini. Sesudah melihatnya aku ingat bahwa ibu pernah berkata, akan ada tetangga baru di dekat rumah.     Ketika menjelang malam ayah dan ibu mengajakku untuk berkunjung ke tetangga baru itu katanya masih ingin membantu dan memberikan beberapa makanan ringan untuknya, karena saat itu moodku sedang tak enak, jadi ku putuskan untuk diam di rumah sendirian. Ketika sudah larut malam tiba, ayah dan ibu tak kunjung datang ke rumah, aku pun lelah menunggu mereka hingga tak terasa tertidur pulas di sofa. Saat membuka mata ternyata matahari sudah memancarkan sinarnya. Aku pun te...

Creepy Pasta : "Lucy"

                          Lucy     Lucy, liza, dan betty adalah sahabat dari masa kecil hingga masanya mereka masuk Sekolah Pertama. Suatu waktu Lucy dan betty sedang mengerjakan tugas di rumah liza dan kebetulan mereka satu kelompok dalam tugasnya. Matahari semakin lama semakin tenggelam hilang bersembunyi di balik birunya lautan. Mereka pun tak sadar bahwa hari mulai gelap. Akhirnya liza mengusulkan untuk menginap di rumahnya,  dengan terpaksa lucy dan betty akhirnya mau menginap di rumahnya Liza. Ketika semua sedang terlelap dalam mimpi, tanpa sepengetahuan betty. Liza melakukan  sesuatu hal buruk kepada Luci.    Keesokan harinya betty terbangun dan tak melihat lucy di sampingnya, lalu ia bertanya kepada liza. "Liza kemana perginya Lucy?". "Oh. Ia sudah pergi, sejak semalaman tak bisa tidur, katanya ingin pulang saja." Jawab...

Creepy Pasta : "Malam di sekolah"

  Sore itu seperti biasa aku pulang sekolah pada malam hari. Karena menurutku pulang pada siang hari seperti sekolah setengah hari atau biasa di sebut seperti bolos sekolah. Keterlambatan pulang juga dikarenakan menunggu jemputan ayahku. Aku selalu menunggu jemputan di depan leb jurusan.    Kala itu tinggal aku sendirian di sekolah mungkin penjaga sekolah pun belum datang untuk piketnya. Meski begitu aku tetap santai menghadapi situasi koridor sekolah yang kulihat agak samar - samar karena hanya ada satu lampu yang menyala. Aku mengabaikan situasi itu dengan kesibukan chattingan. Tetapi aku merasa ada yang aneh dalam samar - samar di ujung koridor itu. Lama - kelamaan terlihat bayangan hitam membentuk seorang anak kecil berdiri. Ku lihat lebih detail secara keseluruhan memang seperti anak kecil namun wajahnya tak nampak begitu jelas. Ketika sedang memperhatikannya, ia memberikan sebuah gerakan yang mengisyaratkan lambaian tangan kepadaku. Spontan tubuhku menjadi menggigi...

QuotesQu : "Tetesan di pipiku"

      Ku nikmati deras air Tuhan turun dari langit. Ia menyelamatkan rasa maluku darimu. Karena tak akan ada yang tau bahwa saat itu pula pipiku mulai terasa hangat oleh air mata.

QuotesQu

      Ku nikmati deras air Tuhan turun dari langit. Ia menyelamatkan rasa maluku darimu. Karena tak akan ada yang tau bahwa saat itu pula pipiku mulai terasa hangat oleh air mata.

QuotesQu : "Karena rindu itu.."

       Sebenarnya aku sedikit rindu saat-saat dimana katanya. "kamu berjanji untuk tinggal bersama ku dan akan selalu sayang dengan ku" dan sekarang setelah kamu pergi barulah aku menyadari bahwa itu hanya "katanya".

QuotesQu : "Desahan hatiku"

       Bisakah kamu mengingat perkataanku? bahwa aku tak akan pernah mengubah perasaan ini untukmu, meskipun aku tau bahwa kenyataannya kamu milik orang lain.

QuotesQu : "Bicaralah Hati"

     Satu hari dari ribuan detik yang aku tau sepertinya biasa saja, tapi berbeda dengan hari ini. Hari dimana semuanya hidup dan berdetak sesuai irama sebagaimana hati berbicara bahwa aku gugup untuk ini. Siapkah aku mengalami jatuh cinta pada seorang teman ?.