Postingan

Ternyata Keliru

 Ku bilang apa, semuanya cuma - cuma. Pasti aku akan dianggap seperti orang bodoh yang paling buruk dan lemah. Setelah bercerita panjang lebar yang ujungnya hanya di anggap beban. Ternyata aku yang terlalu berekspetasi tinggi terhadap semuanya. Aku ingin kamu begini, ingin begitu tapi mana mungkin karena aku yg harus begini dan begitu.  Yang aku rasakan sekarang, kamu sedikit berubah dari awal yg kukira begitu ternyata aku memang keliru.

D I A M

 Memang ada beberapa hal yang sebenarnya cukup kamu yang menyimpannya tanpa harus bercerita pada orang lain. Karena, semua hanya cuma - cuma. Jadi, lebih baik diam dan menyimpannya sendiri.

Aku ini manusia paling egois

Aku sendiri selalu membatasi segala keegoisan agar dapat membahagiakan sisi orang lain, entah itu teman, sahabat, saudara, pacar, dan keluarga. Segalanya ku batasi atas keegoisan diri ini yg memang sudah seharusnya menahan diri lebih jauh lagi, aku tidak boleh begini dan tidak boleh juga begitu. Karena batas itu akan membahagiakan semuanya. Entah kenapa aku selalu mendahului kebahagiaan orang lain ketibang diriku sendiri? Rasanya ada sesuatu hal yang membuat semuanya terdorong. Banyak dari mereka memang berpikir bahwa mementingkan kebahagiaan orng lain itu egois, justru menurutku sebaliknya. Aku sendiri tak pernah berpikir panjang ketika melakukan sesuatu hal yang sebenarnya terkadang merugikan. Tapi karna aku selalu memikirkan perasaan orang lain jadinya aku tak pernah perhitungan mempermasalahkan dimana aku rugi melakukannya.

Jadi, aku ini siapa?

Sambil terus bertanya pada diri sendiri "apa aku salah orang lagi?". Sampai saat ini aku merasa masih seperti dulu yg selalu egois dalam menanggapi satu hal paling ku benci. Aku benci akan adanya sesorang yg lebih dulu kau kenal dan ia kau jadikan alasan bahwa ia hanyalah sebagian dari keluargamu. Kau tau aku pernah merasakan di posisi seperti ini. Saat semuanya terguncang di situlah celah baginya bila kau tak bisa lagi bersamaku pasti kau akan memihak kembali kepadanya. Jadi, aku selalu berpikir sebenarnya akulah perusak hubungan keluarga kalian atau memang aku hanyalah pelampiasanmu?

Ini untukmu

Aku rasa aku yang salah karena terlalu bergantung kepadamu, ketika kamu hilang tak ada kabar aku kalang kabut mencarimu selalu mengkhawatirkanmu dan saat itu pun pikiranku tak pernah bisa berpikir jernih tntangmu. Terkadang aku biasa saja menyikapi saat kamu hilang karna aku pikir kamu tak akan kesepian dan tak akan mencariku kembali. Karena saat itu pikirku kamu sudah punya maya dan punya banyak kawan lain untuk menghapus kekhawatiranmu kepadaku. Kamu tak perlu merasa sepi karena memiliki mereka sedangkan aku yang tergantung kepadamu hanya mengharapkanmu meluangkan waktu lebih banyak untukku, yah aku tau kamu lebih awal mengenal mereka jadi saat aku hilang pun kamu akan kembali kepada mereka. Berbeda denganku ketika kamu yang menghilang. Aku sadar bahwa aku ini sangat egois terhadapmu. Maap aku terlalu sayang. Aku hanya takut kehilangan sumber bahagiaku.

Ceritaku #8

                      "Hanya ingin.."      Tak pernah berharap lebih aku meminta kepada Tuhan untuk bertemu satu orang terakhir di bumi, agar ia tidak pernah memberikan aku luka yang lama sembuh. Aku pun tak pernah siap terluka dengan hal yang sama. Hingga akhirnya aku bertemu dengan orang yang menyakiti dan berujung hingga akhir ini aku tak pernah siap akan berlabuh sejauh mana aku melangkah.       3 tahun sudah aku seperti membunuh diriku sendiri tanpa memperlihatkan mahkota ku kepada semesta. Aku hanya ingin kamu. Siapa pun dirimu yang memang di ciptakan untuk terakhir jaga kesehatannya yah :")

Ceritaku #7

Bertahanlah, aku ada disini. Bersama rindu yang kelak sampai pada titik tujuannya, yaitu kamu "Jodohku".